Rabu, 06 Februari 2019

Imlek di Hongkok Tampilkan Pesona Tolak Konsumen China

Mendekati Imlek, serangkaian aktivis di Hong Kong mengucapkan kekesalan mereka pada turis daratan China. Mereka pundung gara-gara banyak turis-turis China yg liburan serta belanja di Hong Kong hingga malahan merugikan usaha kecil.
Dilaporkan South China Morning Post, banjir turis yg ada belanja dari China bikin kota berubah menjadi padat serta membawa naiknya harga sewa, karena itu bisnis-bisnis kecil terdepak. Kota di perbatasan seperti Tuen Mun berubah menjadi mengenai resiko.
Cuma tuan tanah serta pengusaha yg untung dari naiknya angka turis. Rakyat biasa tak dapat memperoleh keuntungan namun mesti memikul konsekuensi negatifnya, " kata Lance Yan Pui-lam, jubir group populasi Tuen Mun Siu Tsui Concern Kelompok.
Aduan yang lain merupakan membludaknya turis China daratan bikin penduduk Hong Kong ada masalah belanja kepentingan mereka.
Sedikitnya ada tiga group yg menyongsong terus mengusir banyak pembelanja China yg ada ke Tuen Mun. Kota itu berjarak 20 menit dari Shenzhen Bay Border Crossing.
Satu diantaranya aktivis, Roy Tam Hoi-pong, memaparkan soal ini pun berlangsung tahun yang kemarin disaat kehadiran turis capai 65, 1 juta serta 78 prosen datang dari China daratan.
" Bagaimana kita bisa menyerap beberapa orang penambahan itu? " kata Tam. Jadi pemecahan, group itu memohon pemerintah batasi kehadiran turis dari China daratan berubah menjadi tiap-tiap enam bulan sekali.
Usaha tidaklah salah satu yg terdampak keringanan akses China-Hong Kong. Awal kalinya diberitakan penduduk memprotes banyak turis China yg memanfaatkan alat transportasi serta ramai-ramai mendatangi kampus mereka hingga merepotkan kehidupan mahasiswa lokal.
Penjualan pernak pernik Imlek 2019 pada Tahun Babi ini terpantau lesu dibandingkan perayaan-perayaan awal kalinya. Hal semacam itu diresahkan banyak pedagang aksesories unik perayaan Imlek di Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.
" Shio babi amsyong. Yg (tahun) tempo hari cukup, (shio) anjing. Saat ini beberapa orang kembali pada demam, demam kantong, demam duwit, " keluh Musdahlia (28) , pedagang di Pasar Petak Sembilan terhadap Liputan6. com, Senin (4/2/2019) .
Musdahlia menyatakan, keuntungan bersih yg diperolehnya pada perayaan Imlek tahun ini dapat menyusut sampai tiga hingga 4x lipat dibandingkan 2018 tempo hari. Penerimaan yg gak bagus itu lantas di sebutkan kira-kira Rp 1 juta perhari.
" Saat ini satu hari bersihnya sebatas bisa Rp 1 juta. Bila kembali bagus, gak amsyong, dapat sampai Rp 3-Rp 4 juta (perhari) , " jelas ia.
Mengenai wanita bertubuh gempal ini coba menjual beragam cindera mata unik Imlek di tendanya, seperti lampion serta hiasan gantungan. Kira-kira harga nya lantas bervariatif, dimulai dari Rp 150-300 ribu dengan pilihan tawar.
Aduan mirip ikut disuarakan Zainal (20) , seseorang pedagang aksesories Imlek beda di pasar yg sama. Ia berkesimpulan, hewan babi yg berkarakter pemalas turut pengaruhi gerak penjualan pernak pernik Imlek pada tahun ini.
Baca Juga : harga pagar besi
harga pagar minimalis
" Bila di sebut kan tiap-tiap shio punyai makna semasing. Shio babi ini kan pemalas, jadi pembelinya kurang, " pungkasnya.
Karena itu, ia memaparkan, pengumpulan keuntungan bersih yg diterimanya pada Imlek kesempatan ini terhitung jauh mengalami penurunan dibandingkan perayaan awal kalinya. Jadi perbandingan, dia menuturkan, rentang laba perhari yg diperolehnya saat ini lebih kecil Rp 13 juta dibandingkan perayaan Imlek kala Tahun Anjing 2018 waktu lalu.
" Satu hari saat ini sebatas Rp 2 juta. Kita punyai obyek soalnya, satu hari dapet Rp 10 juta. Bila sesuai Tahun Anjing tempo hari dapat sampai Rp 15 juta (perhari) , " kata ia.
Zainal sendiri tawarkan beragam oleh-oleh unik hari besar para keturunan Tionghoa ini, sekiranya angpao serta sticker bergambar babi. Privat buat angpao, dia bahkan juga jual satu paket produk import yg dengan cara nominal 4 kali tambah mahal dibandingkan barang lokal.
" Bila yg import kita jual ceban (Rp 10 ribu) , isi 6 angpao satu paket. Bila yg lokal dipasarkan ceban buat 4 pieces (Rp 25 ribu per paket) , " tukas ia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar