Kamis, 17 Oktober 2019

Kepercayaan Masyarakat Semakin Tipis Dengan Hasil Keputusan MA

Ketua Mahkamah Agung M. Hatta melantik lima anggota Tubuh Pemeriksa Keuangan atau BPK periode 2019-2024. Kelimanya ialah Achsanul Qosasi, Daniel Lumban Tobing, Harry Azhar Azis, Hendra Susanto, serta Pius Lustrilanang.
Pemungutan sumpah jabatan dibantu oleh Ketua Mahkamah Agung M. Hatta Ali serta dikerjakan di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta Pusat. Saya berharap saudara-saudara ucapkan lafal sumpah yang saya pandukan papar Hatta dalam acara penentuan.
Pelantikan ini merujuk pada Klausal 16 ayat (1) UU Nomer 15 Tahun 2006 mengenai Tubuh Pemeriksa Keuangan. Beleid itu mengatakan jika anggota BPK yang sudah diambil DPR harus ucapkan sumpah atau janji sebelum melakukan pekerjaannya.
Mengenai lima anggota BPK ini awalnya sudah lewat proses seleksi. Anggota BPK diambil oleh Komisi XI periode 2014-2019 serta sudah lewat alasan Dewan Perwakilan Wilayah.
Lima anggota itu diambil dari 55 peserta yang ikuti bursa penyalonan anggota BPK. Komisi XI membuat voting pada 55 peserta.
Hasilnya mengatakan Pius Lustrilanang unggul dengan 43 suara, Hendra Susanto 41 suara, Daniel Lumban Tobing 41 suara. Lalu, peserta inkumben Achsanul Qosasi serta Harry Azhar semasing mendapatkan 31 serta 29 suara.
Penentuan lima anggota ditetapkan lewat Ketetapan DPR RI Nomer 26/DPR RI/I/2019-2020 mengenai harga lampu led Kesepakatan DPR RI pada Anggota BPK RI periode 2019-2024.
Seterusnya, Presiden Joko Widodo menerbitkan Ketetapan Presiden Nomer 101/P Tahun 2019 mengenai Penghentian dengan Hormat serta Peresmian Keanggotaan BPK. Ketetapan presiden ini mulai berlaku semenjak pengucapan janji anggota BPK.
Dalam pelantikan itu, ikut ada Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan serta Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, dan Menteri ATR BPN Sofyan Djalil.
Dalam situs formasi Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra, Pius sekarang tempati jabatan jadi Ketua Bagian Pengaturan serta Pembinaan Organisasi Sayap Partai. Jadi Ketua DPP Partai Gerindra, Pius mempunyai jalinan yang nyentrik dengan ketua umum partainya, Prabowo.
Dahulu, Pius ialah bekas aktivis yang akui pernah diculik pada 1997/1998 oleh Team Mawar. Pada harga wallpaper dinding saat itu, Prabowo memegang jadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Spesial sekaligus juga pemimpin Team Mawar.
Terlepas waktu reformasi, Pius sempat terhimpun dalam barisan tokoh yang ikut membangun Partai Mandat Nasional. Keluar dari PAN, Pius masuk dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Waktu Prabowo membuat Partai Gerindra, Pius merapat serta masuk dengan partai berlambang kepala burung garuda ini.

Dalam penentuan calon anggota legislatif April lalu, Pius terdepak dari Dapilnya. Dia tercatat jadi calon legislatif dari wilayah penentuan NTT I. Dia dikatakan kalah serta tidak maju ke Senayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar